Street of Rage 4 : Review

Beat ’em up, side scrollin’, lots of punchin’ but pixelated no more.

Street of Rage 4

Nintendo Switch Lite   ǀ   Dotemu   ǀ   30 April 2020

Dulu, Final Fight 2 adalah game beat ‘em up paling memorable buat saya, karena ini adalah satu-satunya tipe game yang digemari saya dan kakak saya waktu masih kecil, sehingga bisa dimainkan bersama. Sisanya? Saya suka RPG, kakak suka horror. Dua Puluh tahun kemudian, setelah mencoba berbagai macam game RPG, action adventure, dan online (halo, Monster Hunter) , perlahan game genre ini mulai terlupakan oleh saya.

Final Fight 2 (With images) | Super nintendo, Retro video games ...

Haggar bisa ya nendang sambil tetep flexing gitu…

Akhirnya Street of Rage 4 memberikan angin segar terhadap rutinitas genre game saya yang itu-itu saja dan kembali ke dunia nostalgia. Saat rilis pada tanggal 30 April 2020, timeline Twitter saya mulai diwarnai oleh screenshot sebuah stage dengan karakter yang berantem dengan preman. Iseng mendengar soundtracknya, hm, klasik, saya pun merekomendasikan Elmo membeli ini dibanding Animal Crossing yang harganya masih terlalu mahal waktu itu. Sampai akhirnya Galih dari Arcanum meracuni saya untuk membeli Street of Rage 4, dan saya benar-benar hepi. Sudah lama sekali tidak merasakan jempol ini gemes melawan boss dan preman-preman jalanan fufufu… Street of Rage 4 dikembangkan dan di-publish oleh Dotemu, sebuah perusahaan video game Perancis yang passionate terhadap game retro. Sebagian karya mereka adalah game-game lama yang dikembangkan lagi agar bisa dimainkan di platform sekarang seperti Final Fantasy VIII Remastered, Double Dragon Trilogy.

So far yang saya liat dari Street of Rage 4 (sebagai anak baru nyoba)

Awalnya ngga sreg pas liat game yang kayak gini biasanya pixelated ke cartoonish, tapi pas dimaenin : Waw asik juga. Detail tempat2nya jadi bagus banget karena hand-drawn semua.

Streets of Rage 4 destapa sus ediciones físicas en PS4 y Nintendo ...

Side scrollling timeeeeeeee!!

Ceritanya berawal dari 3 polisi yang sudah pensiun dan menjalani kehidupannya masing-masing setelah mengalahkan final boss Mr.X di Street of Rage 3. Namun ternyata, anak Mr.X sudah tumbuh besar dan mencoba menguasai kota dan menggandeng para polisi yang corrupt. Axel, Blaze dan Adam kembali muncul untuk mengembalikan keadilan dan keamanan kotanya yang tercinta.

Streets of Rage 4, Genre Langka di Masa Kini - Medcom.id

Gameplaynya seru abis. Saya main yang normal mode, and man it’s challenging. Saya tidak menyangka boss di stage 2 bisa sesusah itu. Tapi saya bisa manage sampai stage 10 so I think it’s a good balance of challenge and fun, lagian game kayak gini kalo kegampangan bisa dimarahin ama angkatan yang biasa maen Lion King di Sega. Saya pake Blaze krn gue suka speed (and she’s a bad ass woman, duh) dan di stage 9 baru saya coba pake Adam, so far suka ama keduanya sampai akhirnya bisa tamat menggunakan Cheryl. Variasi musuhnya menyenangkan (atau menyebalkan)… ada yang demen nyomot senjata, ada yang modal nendang doang, terus ada yang ndut demen nyembur api sampai ada yang suka seruduk kayak banteng. Jadi walau gamenya beat’em up tetep harus dipikirin strategi buat ngalahin mereka pas nongol berbarengan, ngga bisa modal hajar aja.

9 Reasons Why Streets Of Rage 4 Is Great (And 2 Reasons Why It Isn ...

Musik. Wow. Kayaknya hina kalo ga bahas musik di Street of Rage. Gilee gue kemane ajaa baru tau yang bikin soundtracknya (Yuzo Koshiro) adalah orang yang bikin soundtrack Sonic the Hedgehog ..Retro musik adalah elemen terpenting di Street of Rage, dan di seri ini, developer team tetap mempertahankan kualitas retro music dengan melibatkan Yuzo Koshiro (Sonic), Yoko Shimomura (Street Fighter 2 & Kingdom Hearts series), dan Keiji Yamagshi (Ninja Gaiden). Sebenernya Hideki Naganuma juga dilibatkan untuk project ini, namun karena jadwalnya bentrok akhirnya dia mundur. Padahal dia pengalamannya juga ngeri, antara lain jadi editor buat voice di Yakuza, supervisor SuperSmash Bros buat Nintendo 3DS, dan arrange lagu “When The Moon’s Reaching Out Stars” di Persona 3.

Tetep sih lagu ini yang paling iconic

By the waaaayyyy..silakan cek kanal Youtube Arcanum untuk kalian yang ingin menonton review Street of Rage 4 bersama saya dan Galih.

That’s a me!

CHARACTER BACKGROUND

Axel Stone | Streets Of Rage Wiki | Fandom

Axel Stone : mantan polisi yang pake headband biru. Nongol di SOR (Street Of Rage) 1-4. Rambutnya pirang, pake kaos putih (masih kutang di SOR 1) dan tipe badannya bulky. Di SOR 4 dia keliatan lebih “kumal” karena hidup di jalanan dengan celana ngatung dan rambut brewok (tapi tetep pake headband biru)

Blaze Fielding | Streets Of Rage Wiki | Fandom

Blaze Fielding : mantan polisi juga, yang ingin mengalahkan sindikat Mr X. dia pake kemben dan rok merah. Di SOR 1 nyerangnya chop tapi di seri selanjutnya dia pake kepalan (fist). Walau nationality nya British, tapi hobinya Lambada~ nongol di SOR 1-4 bareng ama Axel. Di SOR 3 dia jadi private detective tapi di SOR 4 dia keluar dari kepolisian karena abis nonjok commissioner dan ogah ambil kelas anger management. Akhirnya jadi dance instructor. Gue suka jurus Embukyaku (tendangan muter), ada  (you go girrrrrl) jurusnya ada yang mirip hadouken ala Street Fighter. Di SOR 2, celana dalem putih saat Blaze posisi menendang harus disensor untuk versi US-nya.

Adam Hunter | Streets Of Rage Wiki | Fandom

Adam Hunter : gengnya Axel sama Blaze, ikutan keluar dari polisi juga di SOR 1 karena polisinya corrupt. Si SOR 2 dia ngga nongol karena diculik Shiva, jadi yg bisa dimaenin malah adeknya si Skate, di SOR 3 juga Cuma Skate yg bisa dimaenin, Adam hanya jadi penolong aja buat ngasih tau lokasi final stage (kalo chief selamat) or nunjukin lokasi bom (kalo chiefnya mati), di SOR 4 dia jadi special force agent, gayanya keren pake kacamata item, tetep dengan atasan kuning dan bawahan hitam. Tadinya dia mau pension aja buat ngurus anaknya Cherry. Hobinya bonsai cing (kontras ya..), gue suka serangan Howl Fang yang energy serigala ijonya nongol.

                                                                        Cherry Hunter | Streets Of Rage Wiki | Fandom

Cherry Hunter : sesuai dengan nama belakangnya, Cherry adalah anak dari Adam Hunter, namun berbeda dengan bapaknya, Cherry lebih memilih music sebagai jalan hidupnya. Makanya special attack dia menggunakan gitar sambil berteriak rock on! Cherry adalah karakter yang speednya paling tinggi (even disbanding Blaze). Gue penasaran ama umur Cherry sebenernya, kalo dia udah biasa ngegig di club means dia at least 21, tapi berarti Adam udah punya Cherry sejak umur 14 dong hahaha (hmmm)

Floyd Iraia | Streets Of Rage Wiki | Fandom

 

Floyd  Iraia : karakter baru di SOR series, tangannya putus karena kecelakaan kerja di bidang konstruksi, dan perusahaan tidak mau tanggung jawab. Akhirnya dr Gilbert Zan (SOR 3) bikinin robotic arms.

Suasana hand-drawn dan easter egg dari seri SOR lama mewarnai 12 stage yang disajikan oleh game ini, saya suka sauasan Chinatown yang meriah dengan detail orang yang melahap bakmie di gerobak, dipenuhi dengan detail barang dan makanan yang khas Petak Sembilan kalo di Jakarta. Detail yang memanjakan pemain (ehem) lama juga membuat saya tersenyum saat melihat sepiring kalkun yang randomly nongol untuk menambah health bar. Di options menu SOR 4, kita bisa memilih jenis makanan apa yang ingin disajikan saat makanan tersebut muncul. Mulai dari daging kalkun yang paling standard, hingga ramen, onigiri, pizza, sampai salad (siapa tau anda vegan yekan..)

 

Streets of Rage 4 has vegan options for food! - GIF on Imgur

 

Up until now I just finished both Medium and Easy difficulties in Street of Rage 4. Got 6 new hidden characters and beat 2 hidden bosses. Replay value? Checked. Untuk kalian yang rindu Double Dragon, Final Fight di jaman SEGA or NES, Street of Rage 4 benar-benar memberikan kesegaran dengan sentuhan modern yang menyengankan.

Leave a comment