Mengapa harga sebuah game untuk konsol game sangat mahal padahal untuk membeli konsolnya kita sudah mengeluarkan uang yang besar?

“Hah 1 game 550 ribu!!!???” kata salah satu teman kantor saya. Mungkin dia kaget karena harga segitu bisa buat beli popok, sayur, atau masa depan. To think about it, harga 1 pakaian branded juga tidak jauh beda, segituan juga (bahkan lebih). Terus kenapa game harganya mahal?

File:Shock.jpg

Karena budgetnya juga besar. Kita ambil dari game buatan US, dimulai dari gaji developer (1 orang) rata-rata $10,000/bulan (biaya ini sudah termasuk biaya makan, asuransi, overtime dan overhead cost lainnya). Ditambah biaya PC, sewa gedung, listrik, pajak, console certificationsoftware.

Lalu marketing. Memang betul, perkembangan teknologi digital memudahkan game developer untuk memasarkan produk game-nya. Biasanya gamer sangat antusias bila ada trailer terbaru dari game yang dia suka, karena akhirnya gamer punya bayangan visual game ini nanti seperti apa, juga menandakan bahwa game ini benar-benar akan rilis. Namun perlu diingat bahwa proses pembuatan trailer video game yang berdurasi 1–2 menit ini juga melibatkan biaya yang tidak sedikit, mulai dari gaji karyawan (designer, programmer), biaya software terbaru yang compatible dengan game yang nanti akan rilis, dan biaya sewa gedung tersebut.

Sedikit OOT, Strategi marketing video game sekarang semakin kreatif, contohnya God of War, meluncurkan Stone Mason Edition yang isinya bukan hanya CD game saja tapi juga map berbahan kain, action figure (yang tidak kecil), steel case (untuk kotak CD game), gantungan kunci (yang bisa berbicara, hmm..), sticker, dan postcard. Semua ini didesain oleh tim marketing yang kreatif, dan detailnya juga apik. Harganya $150, ini termasuk cost dan effort team marketing untuk mendesain, mencari vendor dll. Detailnya bisa dilihat di tautan di bawah.

https://www.ign.com/videos/2018/04/19/god-of-war-stone-mason-collectors-edition-unboxing

Atau game The Witcher 3 (one of my all time favorite gameeeee…) dengan cinematic trailer yang lagunya aduhai saya ngga ngerti lagi indahnya..bisa klop dengan ambiance game tersebut!

Image result for the witcher concert 2018

Semua lagu di game ini dibawakan dengan orkestra indah oleh music director/composer Marcin Przybylowicz, tentu ini masuk ke list budget si game developer.

Contoh terbaru, the iconic and brutal fighting game: Mortal Kombat 11 which will be released on April 23.. And how this game publisher promoting this legendary fighting game? By inviting a real fighter, Ronda Rousey.

Image result for mortal kombat 11 invitation

(Koinnya bisa dicopot, beneran)

Selain Ronda, para jurnalis dan orang-orang di belakang layar video game diundang dan diantar ke venue menggunakan bus all black with Mortal Kombat logo just like the invitation. Di lokasi yang sangat rahasia, mereka ditampilkan first trailer, gameplay and other details. Salah satu stand yang menarik adalah shoe customization kerja sama Mortal Kombat franchise dengan Under Armour.

 

Image result for under armour mortal kombat

What a way to promote a game (not into the shoe design but ok..appreciate the effort)

Kembali ke topik utama, satu AAA game dibutuhkan waktu 3 tahun (atau lebih) untuk rilis, dan selama itulah developer mengeluarkan cost untuk mengembangkan game ini hingga jadi. Maka bila sekarang 1 AAA game rata-rata harganya Rp 700,000, kira-kira gambarannya seperti itu 🙂

Kalau dipikir-pikir, nonton bioskop Rp 50,000 dengan waktu 2,5 jam. Main game Rp 700,000 dengan total main 60 jam (ini perhitungan rata-rata, dengan anggapan main gamenya hingga tamat atau ngejer platinum trophy). Dari hitungan kasar ini kalau mau pelit sih masih lebih murah main game hehehe..*digaplok XXI

Selama kita memang selektif memilih game yang benar-benar kita suka, menurut saya ini sepadan. Bisa juga beli second atau menunggu beberapa bulan agar harganya lebih bersahabat, sekalian menabung 😀

 

Leave a comment